Papers by dian eko wicaksono

Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis, 2021
Textile manufacturing companies that focus on gloves production are currently coping with high co... more Textile manufacturing companies that focus on gloves production are currently coping with high competition, even in startup level. In order to compete with other existed companies, an effective and proper strategy formulation is urgently needed. This study is conducted to analyze the formulation of company's vision and mission, as well as external and internal analysis in order to create the effective strategy formulation for X Company for current condition. There are 4 steps in framing the strategy formulation; strategy type analysis, vision and mission analysis, internal and external analysis, and framing strategy formulation based on the analysis of IFE, EFE, CPM, SWOT, STAGE, BCG, IE, Grand Strategy, and QSPM. The result showed that proper strategy formulations were product development, developmental market strategy, diversification strategy, market penetration strategy, and backward integration. In addition, the preparation of a new tagline and vision and mission for the company PT. X is in accordance with current conditions, in order to survive and expand its business reach.

Intervensi Kebermaknaan Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pasien Paliatif Dengan Ca Mammae Stadium Empat DI Kota Batu, Jawa Timur
Pasien paliatif merupakan pasien yang berada pada kondisi dengan penyakit yang belum dapat disemb... more Pasien paliatif merupakan pasien yang berada pada kondisi dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan (terminal illnes). Salah satunya yaitu kanker payudara (ca mammae). Pasien dengan penyakit ini ditemukan memiliki gejolak psikologis seperti rasa gelisah, putus asa, keinginan untuk meninggal dan merenungi nasibnya. Dimana kondisi tersebut menggambarkan kondisi pasien dengan penerimaan diri rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan penerimaan diri pasien paliatif dengan kanker payudara stadium empat melalui intervensi kebermaknaan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif eksperimen dengan one group pretest-posttest, jumlah subjek sebanyak 6 orang dengan kanker payudara stdium empat. Hasil penelitian ini dianalisis dengan uji Wilcoxon. Dari hasil analisis data penerimaan diri diperoleh nilai Asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,028. Jika nilai sig 0,028 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan nilai penerimaan diri sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Juga dit...

Depresi merupakan kondisi dimana individu mengalami suasana hati yang buruk dalam kurun waktu ter... more Depresi merupakan kondisi dimana individu mengalami suasana hati yang buruk dalam kurun waktu tertentu. Gejala ini muncul salah satunya akibat ketidakmampuan individu menangani permasalahan yang muncul dengan baik. Dampak dari gejala depresi dapat muncul dalam bentuk fisik, psikis maupun sosial. Dalam Kawruh jiwa menurut Ki Ageng Suryamentaram masalah psikologis muncul dari peristiwa yang terjadi dalam diri individu. Salah satunya adalah tidak terwujudnya karep atau keinginan sehingga menyebabkan getun dan sumelang. Pada dasarnya karep bersifat mulur mungkret. Hal tersebutlah yang menimbulkan permasalahan di dalam diri individu. Kawruh jiwa menggunkan metode ngudari reribed melalui nyawang karep untuk nyocokaken raos dengan cara kandha-takon dalam rangka menyelesaikan permasalahan di dalam diri individu. Tujuan penulisan studi kasus ini adalah untuk mengaplikasikan Kawruh jiwa Ki Ageng Suryamentaram dalam membantu mengurangi gejala depresi pada karyawan warung makan dan untuk mengembangkan keilmuan dari Kawruh jiwa Ki Ageng Suryamentaram. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah karyawan sebuah warung makan, dengan usia 30 tahun yang mengalami gejala depresi. Metode pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Intervensi berupa konseling individu dalam kurun waktu lima belas hari sesuai dengan perkembagan subjek yang dievaluasi setiap pertemuan. Konseling yang dilakukan berdasarkan nilai yang ada dalam Kawruh jiwa. Hasil studi kasus ini adalah subjek mengalami penurunan gejala depresi. Walau pun penurunan depresi yang dialami subjek tidak keseluruhan tetapi ada beberapa perilaku yang sudah kembali membaik. Secara khusus, subyek mulai dapat tidur dengan nyaman, nafsu makannya kembali normal, tidak menangis di tempat kerja, dan berkurangnya kuantitas melamun.

Indonesia akan menghadapi bonus demografi, dimana populasi penduduk usia produktif cukup dominan.... more Indonesia akan menghadapi bonus demografi, dimana populasi penduduk usia produktif cukup dominan. Hal tersebut akan memberi dampak, baik positif maupun negatif terhadap bangsa. Maka untuk mempersiapkannya, dibentuklah generasi yang pintar, tangguh, terampil, sehat serta memiliki kepribadian dan tingkah laku yang mencerminkan nilai luhur budaya, sehingga rasa cinta tanah air dan rela berkorban tertanam dalam setiap generasi penerus bangsa. Tujuan dari studi ini adalah untuk memaparkan kawruh pamomong dalam mengoptimalkan bonus demografi, sehingga dapat menjadikan generasi penerus yang memiliki nilai moral mencerminkan kepribadian bangsa. Kawruh pamomong merupakan model pola asuh orang tua, dimana hal ini didasari oleh pendidikan dari lingkup keluarga yang menjadi hal pertama dan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Terdapat tiga prinsip utama dalam mendidik anak: mendidik anak agar faham dan mengeri terhadap benda yang benar dan agar bisa berpikir benar, menumbuhkan rasa cinta kasih terhadap sesama, mengajarkan anak untuk mencintai keindahan, agar mengerti semua barang itu indah. Ketika kaweruh pamomong tersebut bisa di terapkan orang tua dan diajarkan kepada generasi penerus, maka akan terbentuk Raos Sih yaitu rasa cinta kasih yang tak terbatas dan bersyarat. Hal ini secara tidak langsung akan mencerminkan nilai kebudayaan sebagai identitas diri di suatu bangsa dan sebagai pondasi awal menjadi mausia tanpa ciri menurut KAS (Ki Ageng Suryamentaram).
Kata kunci: Kawruh pamomong, nila moral, dan bonus demografi

Abstrak
Piwulang Jawa merupakan bentuk ajaran atau pendidikan dalam masyarakat Jawa. Masyarakat J... more Abstrak
Piwulang Jawa merupakan bentuk ajaran atau pendidikan dalam masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa dulunya membentuk kepribadian dan moralitas anak cucunya melalui Piwulang Jawa secara turun temurun. Sungguh sangat berbeda jika dibandingkan dengan sekarang, dimana Piwulang Jawa yang dulunya sebagai pembentuk kepribadian dan moralitas generasi penerusnya, kini sudah jarang ditemukan lagi nilai-nilai Jawa dalam kehidupan pendidikan yang ada. Tujuan dari tulisan ini yaitu untuk mengangkat kearifan lokal budaya Jawa dengan memberikan pandangan bahwa melalui Piwulang Jawa dapat membentuk moralitas generasi bangsa di jaman moderen. Adapun beberapa Piwulang Jawa yang di maksud, yaitu: pertama, pantangan bagi pemuda dimana pemuda sebagai penerus bangsa memiliki beberapa larangan yang tidak boleh di lakukan. Kedua, perilaku unggah-ungguh dimana mencerminkan bagaimana seseorang harus berperilaku dalam bermasyarakat. Ketiga, manunggaling kawulo Gusti yaitu dimana kita sebagai individu yang memiliki keyakinan akan keberagamaan, memiliki tujuan hidup dan kebermaknaan hidup bagi masyarakat dan diri sendiri. Ketika ketiga hal tersebut bisa di tanamkan dan di terapkan oleh generasi penerus atau remaja dan anak-anak, maka akan terbentuk kepribadain yang luhur dan memiliki moralitas yang baik, sesuai dengan kearifan budaya lokal. Hal ini secara tidak langsung akan yang mencerminkan nilai kebudayaan sebagai identitas diri di suatu bangsa.
Kata kunci: Piwulang Jawa, Moralitas, dan Moderenisasi

Ada berbagai macam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi diantaranya bahasa lisan yang pada u... more Ada berbagai macam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi diantaranya bahasa lisan yang pada umumnya digunakan banyak orang, namun adapula beberapa orang yang menggunakan bahasa isyarat yang berupa gerakan tubuh. Bahasa ini biasa digunakan oleh penyandang tunarungu dan tunawicara. Di Indonesia sendiri, terdapat dua macam bahasa isyarat yaitu Komunikasi Total (Komtal) Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat kemampuan komunikasi interspersonal antara pengguna SIBI dan Bisindo. Penelitian ini akan dilakukan dalam lingkup wilayah Malang dan DIY, dimana peneliti mengambil sampel dari beberapa SMA-LB. Instrumen yang digunakan adalah alat tes berupa skala, yaitu Interpersonal Comunication Scale (ICS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa SIBI untuk anak tunarungu kelebihannya adalah lebih bisa mengontrol emosi ketika berinteraksi dengan orang lain dibandingkan dengan pengguna bahasa Bisindo. Sedangkan kelebihan bahasa Bisindo adalah anak tunarungu lebih mudah menyampaikan pesan dengan jelas kepada orang lain daripada bahasa SIBI dan kelebihan lain dari bahasa Bisindo terletak pada aspek mendengarkan orang lain ketika berbicara. Namun, kelemahan dari kedua bahasa ini adalah anak tunarungu tidak dapat memberikan respon ataupun tidak bisa menerima tanggapan balik dari orang lain.
Uploads
Papers by dian eko wicaksono
Kata kunci: Kawruh pamomong, nila moral, dan bonus demografi
Piwulang Jawa merupakan bentuk ajaran atau pendidikan dalam masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa dulunya membentuk kepribadian dan moralitas anak cucunya melalui Piwulang Jawa secara turun temurun. Sungguh sangat berbeda jika dibandingkan dengan sekarang, dimana Piwulang Jawa yang dulunya sebagai pembentuk kepribadian dan moralitas generasi penerusnya, kini sudah jarang ditemukan lagi nilai-nilai Jawa dalam kehidupan pendidikan yang ada. Tujuan dari tulisan ini yaitu untuk mengangkat kearifan lokal budaya Jawa dengan memberikan pandangan bahwa melalui Piwulang Jawa dapat membentuk moralitas generasi bangsa di jaman moderen. Adapun beberapa Piwulang Jawa yang di maksud, yaitu: pertama, pantangan bagi pemuda dimana pemuda sebagai penerus bangsa memiliki beberapa larangan yang tidak boleh di lakukan. Kedua, perilaku unggah-ungguh dimana mencerminkan bagaimana seseorang harus berperilaku dalam bermasyarakat. Ketiga, manunggaling kawulo Gusti yaitu dimana kita sebagai individu yang memiliki keyakinan akan keberagamaan, memiliki tujuan hidup dan kebermaknaan hidup bagi masyarakat dan diri sendiri. Ketika ketiga hal tersebut bisa di tanamkan dan di terapkan oleh generasi penerus atau remaja dan anak-anak, maka akan terbentuk kepribadain yang luhur dan memiliki moralitas yang baik, sesuai dengan kearifan budaya lokal. Hal ini secara tidak langsung akan yang mencerminkan nilai kebudayaan sebagai identitas diri di suatu bangsa.
Kata kunci: Piwulang Jawa, Moralitas, dan Moderenisasi
Kata kunci: Kawruh pamomong, nila moral, dan bonus demografi
Piwulang Jawa merupakan bentuk ajaran atau pendidikan dalam masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa dulunya membentuk kepribadian dan moralitas anak cucunya melalui Piwulang Jawa secara turun temurun. Sungguh sangat berbeda jika dibandingkan dengan sekarang, dimana Piwulang Jawa yang dulunya sebagai pembentuk kepribadian dan moralitas generasi penerusnya, kini sudah jarang ditemukan lagi nilai-nilai Jawa dalam kehidupan pendidikan yang ada. Tujuan dari tulisan ini yaitu untuk mengangkat kearifan lokal budaya Jawa dengan memberikan pandangan bahwa melalui Piwulang Jawa dapat membentuk moralitas generasi bangsa di jaman moderen. Adapun beberapa Piwulang Jawa yang di maksud, yaitu: pertama, pantangan bagi pemuda dimana pemuda sebagai penerus bangsa memiliki beberapa larangan yang tidak boleh di lakukan. Kedua, perilaku unggah-ungguh dimana mencerminkan bagaimana seseorang harus berperilaku dalam bermasyarakat. Ketiga, manunggaling kawulo Gusti yaitu dimana kita sebagai individu yang memiliki keyakinan akan keberagamaan, memiliki tujuan hidup dan kebermaknaan hidup bagi masyarakat dan diri sendiri. Ketika ketiga hal tersebut bisa di tanamkan dan di terapkan oleh generasi penerus atau remaja dan anak-anak, maka akan terbentuk kepribadain yang luhur dan memiliki moralitas yang baik, sesuai dengan kearifan budaya lokal. Hal ini secara tidak langsung akan yang mencerminkan nilai kebudayaan sebagai identitas diri di suatu bangsa.
Kata kunci: Piwulang Jawa, Moralitas, dan Moderenisasi